Ratusan rumah penduduk yang ada di kota Pekalongan terendam banjir akibat hujan yang mengguyur Pekalongan sejak Jumat (17/1/2014) sampai dengan Sabtu (18/1/2014). Warga Pekalongan sendiri mulai mengungsi di tempat yang lebih aman karena air belum juga surut.
Sebagian besar warga mengungsi di Masjid Al Karomah. Ratusan warga yang terdiri dari balita, anak-anak, ibu-ibu dan para lansia menggelar tikar di beranda masjid.
Sebagian warga menempati lantai dua masjid tersebut.Menurut Yanto warga Tirto, ketinggian air di dalam rumahnya telah mencapai satu meter. Sehingga ia memutuskan untuk membawa keluarganya mengungsi.
Warga di Kelurahan Tirto dan Pasirsari, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan kelihatan 'kosong tanpa penhuni', karena air mulai masuk rumah.
Mereka dengan membawa barang seadanya mengungsi baik ke tempat saudaranya atau kerabat dekat. "Soalnya kami khawatir air masuk rumah terus meninggi" ujar warga yang mengungsi.
Sehubungan kejadian tersebut, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan, sejak Sabtu (18/01/2014) mulai membuka posko bencana, di pendapa Kecamatan Wiradesa. Posko itu didirikan untuk pusat penanganan bencana banjir yang terjadi sejumlah wilayah di Kota Pekalongan.
Beberapa posko penanggulangan bencana banjir sudah didirikan di beberapa kecamatan. Berpusat di Wiradesa juga akan dibuka dapur umum dan pelayanan pengobatan gratis. By
Berita Terbaru.